Senin, 31 Oktober 2011

Perempuan dan Guru

Sadarkah kita dengan semua kekayaan yang kita dapat, ilmu yang kita miliki, dan semua tehnologi yang kita dapatkan ini semua berasal dari seorang guru. Guru tidak akan pernah meminta balasan jasa dari semua murid yang telah berhasil dan sukses mengarungi hidup.

Guru adalah orang tua kedua yang menjadi panutan dan teladan bagi setiap muridnya di sekolah. Seorang guru yang baik tidak akan mungkin mengajarkan hal yang buruk kepada anak didiknya. Semua ilmu yang diajarkan seorang guru akan sangat bermanfaat dan berguna untuk menghantarkan seseorang untuk mencapai cita-cita dan harapannya

Bayangkan berapa gaji guru sekarang. Bagi seorang guru, bukan gaji yang dicari. Walaupun kebutuhan hidup keluarganya sangat jauh di bawah standar. Cobalah lihat banyak sekali guru yang berada di wilayah terpencil di negara kita yang bisa dikatakan hampir ada yang tidak menerima gaji. Semua itu dilakukan oleh seorang guru hanya ingin memberantas buta aksara.

Memang kurang adilnya perlakuan pemerintah bagi para guru di daerah terpencil dan di daerah perkotaan. Akan tetapi semangat juang para guru di daerah terpencil untuk membuat semua orang bisa membaca tidak patah hanya tidak adanya gaji yang memadai

Kesejahteraan para guru di negara kita tercinta ini memang masih kurang memadai. Padahal seorang presidenpun tidak akan mungkin menjadi presiden seperti sekarang ini tanpa bantuan dan didikan dari seorang guru.

Perjuangan tanpa pamrih seorang guru sangatlah patut kita hargai. Karena tanpa para guru kita tidak akan berhasil sampai detik ini. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Perjuangan seorang guru pantas untuk kita beri acungan jempol.



cindy - Ibukitakartini.com

Thank you so much,,,, for ibukitakartini.com :)
Artikel yang singkat tapi mampu mengembalikan semangat saya sebagai seorang guru. Memang benar, menjadi seorang guru adalah perjuangan dan bukan pilihan. Jadi, untuk yang sedang menempuh pendidikan di institut keguruan, mulai sekarang benahi deh itu niatnya. Kalau emang ga niat, ga usah jadi guru. Banyak yang bilang gini
"menjadi seorang guru hanya mengejar gaji dan eksistensi dalam profesi"
SALAH besaarr........
Berapa sih gaji guru?? sampai dkejar-kejar segininya... Lalu, seperti apa sih profesi guru dimata orang?? Biasa aja kok...
Tapi,, yang luar biasa adalah ketika kita melihat "adik" kita bisa membaca setidaknya membaca satu kalimat berikut "ini ibu budi"
itu adalah hal yang sangat membanggakan.
Tidak semua orang mau dan mampu menyayangi anak orang layaknya anak sendiri. Tapi, guru selalu akan menyayangi "adik"nya dalam segala kondisi. Entah dia anak siapa, dari kalangan keluarga yang bagaiaman, tetap mendapat perlakuan yang sama dari seorang guru.
Sebenarnya menjadi seorang guru itu sulit, apalagi untuk seorang ibu rumah tangga yang sudah memiliki putra atau putri. Karena beliau harus membagi kasih sayangnya kepada "adik" beliau. Bahkan tak jarang anak kandung malah akan menjadi anak tiri. HHhhm..
Untuk bapak ibu guru yang lain, semangat!!! ^_^
Meskipun kata mereka kita hanya menjadi seorang guru, lebih dari itu kita bisa menciptakan para penerus bangsa menjadi dokter, direktur, aktris/aktor, pengusaha, wirausaha, polisi, tentara, menteri bahkan presiden...
Dan,, saya akan tetap mengucapkan TERIMA KASIH kepada SEMUA guru-guru saya..
TERIMA KASIH ^_^

Selasa, 05 April 2011

Menyerah karena "lelah"

"Cinta memang dahsyat
Ia tak terlihat tapi
rasa manisnya tak sebanding jika disejajarkan dengan gula
namun
ia amat pahit melebihi brotowali
jika tak menemui kekasihnya
ia menjadi motivasi terkuat
dalam berbuat melebihi sekedar niat
ia anugerah rahmat jika benar tempat berlabuhnya
sebaliknya, ia laknat jika salah menapak jalannya ... "

syair itu mungkin cocok untuk ku saat ini..
saat-saat dimana aku merasakan sangat lelah
lelah dalam penantian...

sudah terlalu banyak cinta yang singgah di hatiku,,tapi itu malah membutakan aku..
cinta itu datang silih berganti sesuka hati. Kadang merasakan jatuh cinta hingga tak mampu menerjemahkannya ke dalam kata-kata. Tapi, tak jarang merasakan sakit hingga menguras air mata untuk menunjukkan betapa hati ini begitu sakit karena cinta. Apalagi saat tahu bahwa orang yang sangat kita cintai,, ternyata SAMA SEKALI TAK ADA RASA UNTUK KITA "
nah !!!
pada saat-saat itulah kadar cinta kita dapat diketahui.
Pada saat kita tahu bahwa orang yang kita cintai ternyata tak mencintai kita, sakit hati itu pasti. Seakan tak ada lagi yang bisa kita harapkan dari dunia ini. Memang benar...
Apalagi kita tahu bahwa dia mengharapkan yang lain..
Saat itulah kita merasa bahwa kita orang yang paling tidak layak untuk dicintai.
Sampai disitu..
bagaimana dengan rasa cinta kita dulu padanya ???
Masih tetap sama atau bahkan kita balik membenci dia...
Bukan,, cinta sejati, cinta yang layak tak pernah mengenal kata :: BENCI ::
positive thinking bahwa kita masih mempunyai satu kelebihan dari "dia". Mungkin saja mereka tidak berjodoh ( hahah apa terlalu jahat y do'aku ini )...
Atau sikap yang lebih dewasa yang bisa kita lakukan yakni
"dengan tetap mencintainya masih sama seperti dulu, mengikhlaskannya untuk orang lain karena mungkin saja kebahagiaan akan didapatkannya ( meskipun sakit yang kita dapatkan ), masih berharap suatu saat dia akan melihat cinta yang kita miliki untuknya".
Tapi,, apapun yang saya lakukan untuk menutupi rasa sakit hatiku ini ( tetap tersenyum, menyibukkan diri, ber positive thinking, dsb ) agar tak ada yang tahu bahwa sebenarnya hatiku telah hancur berkeping-keping sampai merasakan bahwa saya hanya hidup sendiri di dunia ini, LELAH akan sangat tersa saat kita teringat tentang cinta ini.
Sampai akhirnya,, membawaku dalam penyerahan diri. Tak sanggup lagi merasakan itu. Terasa sesak di dada...