Selasa, 10 Juli 2012

AMAZING (Semester 4)

Waawwwwwww,,,,,!
Sesuai judul entri kali ini,, semester 4 benar-benar amazing!!!!! :D.. You know whay???? (sok nginggris dikit,, haha). Di semester 4 ini banyak sekali mata kuliah yang bikin mata saya melotot dan mulut saya menganga... Diantaranya mata kuliah yang satu ini nih,,,! yah.... SENI RUPA,,,
Dengan Bpk.Edy sebagai dosen pengampunya, mata kuliah ini menjadi mata kuliah yang sangat ditunggu-tunggu mahasiswa khususnya 4B (eherm,,,)
Berikut akan saya tampilkan (dengan gaya ngeMCnya Daniel Mananta,, huwawawawaw) beberapa karya saya yang tentunya dengan bimbingan beliau dan bantuan teman-teman saya :DD
  • Dengan media kertas, lem, dan gunting terciptalah sebuah anyaman dengan motif Durna. 
 
  • Inilah karya yang disebut dengan M3 (Melipat, Menggunting, dan Menempel). Dengan media kertas, lem, dan gunting. 

  • Nah,,, ini dia beberapa karya saya tentang ORIGAMI dengan media kertas saja. Berikut terdapat beberapa macam bentuk origami yang berhasil saya ciptakan :D














  • Dan ini (yang menurut saya lebih cocok dikatakan sebagai karya anak TK :D ) adalah sebuah karya 2 dan 3 dimensi yang terbuat dari bahan plastisin. Kalau dilihat sekilas, memang ini seperti sebuah lukisan. tapi sebenarnya, sama sekali bukan,,,!




  •  Yang berikut adalah sebuah karya yang memerlukan imajinasi yang luar biasa tinggi (sampai-sampai saya tidak dapat menjangkaunya). Dengan susah payah saya berhasil menyelesaikan sebuah lukisan batik dengan corak Kawung. Berbahan kertas, cat air, kuas maka terciptalah karya berikut.




  • Bunga ini merupakan hasil keterampilan kelompok saya. Dengan berbahan dasar sedotan dan dengan dibantu gunting, dan serutan, seutas kawat kecil maka terciptalah bunga yang sangat mempesona berikut ini.
  • Cara membuat Bunga dari Sedotan
    Hai..ketemu lagi, sekarang saya mau mengulas cara membuat Bunga dari Sedotan.
    Ada 2 cara untuk membuat Bunga dari Sedotan:
    1. Di susun bertumpuk, misalnya mawar, tulip, anggrek, bunga lili, bungaterompet dan bunga bunga kecil.
    2. Di jahit dengan kawat, biasanya bunga-bunga sedang dan besar, misalnya krisan, teratai dll.
    Oke, Saya mulai yah..
    Pertama-tama untuk menentukan besarnya bunga yang akan di buat, maka sedotannya harus di gunting menjadi beberapa bagian, yang umum adalah:  1sedotan dibagi menjadi:  3, 4, 5 (4,7 cm), 6 dan 8 bagian yang sama besar.
    Pada waktu menggunting (kecuali menjadi 5 bagian), tidak usah di ukur, tapi di lipat saja lalu di gunting lalu di ratakan menjadi sama besar. Sebelum menggunting, sedotannya di pipihkan atau di gepeng kan dulu dengan gunting, caranya dengan menggesek kuat gunting ke sedotan dari ujung ke ujung (he..he..bahasaku ancur boo, bingung nulisnya..).
    Gunanya supaya waktu melipatnya menjadi lebih mudah dan hasil guntingan lebih rapih.
    Sisir sedotan tidak selalu harus di pakai, sebenarnya tidak ada tehnik khusus untuk memakai sisir sedotan, tapi biasanya hasil akhir setiap orang akan beda, tapi untuk mempergunakannya perlu latihan supaya hasilnya bisa bagus,


Minggu, 01 Juli 2012

Pelepasan Siswa SDN Sugihwaras 04, saradan, Kab. Madiun

Lokasi memang terpencil,, tapi tidak menghambat kreatifitas. Usahaku disambut semangat murid-muridku yang kompak menghasilkan sebuah pertunjukan yang memuaskan :)

"tari kelelawar"


"tari Minakjinggo"


"Paduan Suara Kelas VI"


"Tari Kelelawar dan Minakjinggo"


"Paduan Suara Kelas V"


"Tari Malam 29"


"Tari Dongkrek"


"Tari Merak"

Demikian Persembahan dari saya sebagai Guru Seni Budaya dan Keterampilan... :*

Jumat, 23 Maret 2012

Bahagia Dengan Sederhana


Semangat Pagi!!!!!
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saya kembali membawa cerita dari sudut Sekolah Dasar Negeri Sugihwaras 04. Adalah satuan dinas tempat saya mengajar. Hari ini anak, adik, sahabat, rekan belajar saya sedang melaksanakan UTS terakhir mereka. OOps,, bukan terakhir sih. Soalnya hari senin lusa masih ada dua mapel lagi yang diujikan, untuk mengganti kekosongan hari Rabu lalu.
Seperti biasa, sahabat-sahabat saya menghabiskan waktu di sekolah untuk belajar dengan perasaan yang sangat senang. Mereka terlihat ceria.
Tadi, saya ngobrol sama adik-adik saya yang duduk di kelas V. Obrolan kami mengarah pada salah satu jenis serangga yang hidup di lingkungan mereka (lingkungan hutan).
Mereka menyebutnya dengan "walang kecek" yang saya sendiripun tidak mengenal betul dengan yang namanya "walang kecek". Kemudian obrolan kami berlanjut...
Saya tertarik dengan kehidupan adik-adik saya diluar jam sekolah. Dengan antusias mereka menceritakan seperti ini ( setelah saya tulis ulang ).
"Kalau pulang sekolah, biasanya kami ikut ngarit (memotong padi atau rumput) bu. Setelah itu, kami bermain. Kalau nggak ke sungai ya ke hutan. Banyak hal yang bisa kami lakukan disana.
Saya sangat senang bu, bisa belajar disini dan bersama ibu."
Itulah sedikit cuplikan curahan hati mereka. Kalau boleh saya bilang, padahal di sini itu kondisinya jauh lebih buruk dibandingkan dengan SD-SD yang terletak di pinggir jalan raya. Yah,, maklumlah SD ini terletak di tengah hutan. Dengan lingkungan yang dikelilingi hutan. Jalan akses pun masih berupa tanah bebatuan (yang kalau hujan, susahnya minta ampun untuk dilewati) sampai batas desa.
Dua gedung kami membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah untuk dibenahi. Sarana kami memang lengkap walau benar-benar terbatas. Dua toilet (untuk guru, dan untuk siswa yang tidak dibedakan ruangan untuk jenis kelaminnya) yang masing-masing berukuran 2X2 m. Tapi untuk kebersihannya, jangan diragukan lagi.... Penjaga sekolah dibantu siswa setiap hari pasti memberihkan toilet.
Untuk perpustakaan, hanya berukuran 2X7 m. Dengan persediaan buku yang tidak up to date tentunya. Tapi untuk ukuran (level) sekolah kami buku-bukunya cukup baguslah untuk tambahan referensi siswa disini. Dan ruang tersebut masih disekat lagi untuk tempat menyimpan benda-benda penunjang pembelajaran (alat peraga).
Kalau toilet dan perpustakaan seperti demikian keadaannya, bagaimana dengan Ruang Guru dan Ruang Kepala Sekolah. Pasti bagus....
Hha,,, jauh dari kata bagus. Tapi kami cukup nyaman berada disana. Dengan ukuran 4X8 m "kira-kira), kami harus rela berbagi meja dengan 12 guru (termasuk penjaga sekolah dan kepala sekolah) lainnya. Dengan fasilitas yang sangat sederhana tentunya. Tapi kami merasa senang, karena dengan tinggal di ruangan yang sempit kedekatan kami jadi terasa hangat, tidak hanya dekat badan tapi juga dekat hati. Komunikasi kami jadi lancar. Sehingga, meminimalkan kesalahpahaman yang kerap terjadi diantara banyak orang.
Tidak hanya kepada sesama guru, kedekatan kami juga terjalin baik dengan siswa-siswi disini. Saya bisa menganggap mereka sebagai anak saya, adik saya, sahabat saya, bahkan rekan belajar saya. Saya sangat menikmati ini, dan saya harap mereka juga bisa menikmati kesederhanaan ini.
Mereka lah yang mengajari saya untuk hidup dalam kesederhanaan dan senantiasa bersyukur atas apa yang telah Allah SWT. berikan kepada saya. Terimakasih my students lovely.... ^_^
Wassalamualaikum Wr.Wb,,,