Jumat, 23 Maret 2012

Bahagia Dengan Sederhana


Semangat Pagi!!!!!
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saya kembali membawa cerita dari sudut Sekolah Dasar Negeri Sugihwaras 04. Adalah satuan dinas tempat saya mengajar. Hari ini anak, adik, sahabat, rekan belajar saya sedang melaksanakan UTS terakhir mereka. OOps,, bukan terakhir sih. Soalnya hari senin lusa masih ada dua mapel lagi yang diujikan, untuk mengganti kekosongan hari Rabu lalu.
Seperti biasa, sahabat-sahabat saya menghabiskan waktu di sekolah untuk belajar dengan perasaan yang sangat senang. Mereka terlihat ceria.
Tadi, saya ngobrol sama adik-adik saya yang duduk di kelas V. Obrolan kami mengarah pada salah satu jenis serangga yang hidup di lingkungan mereka (lingkungan hutan).
Mereka menyebutnya dengan "walang kecek" yang saya sendiripun tidak mengenal betul dengan yang namanya "walang kecek". Kemudian obrolan kami berlanjut...
Saya tertarik dengan kehidupan adik-adik saya diluar jam sekolah. Dengan antusias mereka menceritakan seperti ini ( setelah saya tulis ulang ).
"Kalau pulang sekolah, biasanya kami ikut ngarit (memotong padi atau rumput) bu. Setelah itu, kami bermain. Kalau nggak ke sungai ya ke hutan. Banyak hal yang bisa kami lakukan disana.
Saya sangat senang bu, bisa belajar disini dan bersama ibu."
Itulah sedikit cuplikan curahan hati mereka. Kalau boleh saya bilang, padahal di sini itu kondisinya jauh lebih buruk dibandingkan dengan SD-SD yang terletak di pinggir jalan raya. Yah,, maklumlah SD ini terletak di tengah hutan. Dengan lingkungan yang dikelilingi hutan. Jalan akses pun masih berupa tanah bebatuan (yang kalau hujan, susahnya minta ampun untuk dilewati) sampai batas desa.
Dua gedung kami membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah untuk dibenahi. Sarana kami memang lengkap walau benar-benar terbatas. Dua toilet (untuk guru, dan untuk siswa yang tidak dibedakan ruangan untuk jenis kelaminnya) yang masing-masing berukuran 2X2 m. Tapi untuk kebersihannya, jangan diragukan lagi.... Penjaga sekolah dibantu siswa setiap hari pasti memberihkan toilet.
Untuk perpustakaan, hanya berukuran 2X7 m. Dengan persediaan buku yang tidak up to date tentunya. Tapi untuk ukuran (level) sekolah kami buku-bukunya cukup baguslah untuk tambahan referensi siswa disini. Dan ruang tersebut masih disekat lagi untuk tempat menyimpan benda-benda penunjang pembelajaran (alat peraga).
Kalau toilet dan perpustakaan seperti demikian keadaannya, bagaimana dengan Ruang Guru dan Ruang Kepala Sekolah. Pasti bagus....
Hha,,, jauh dari kata bagus. Tapi kami cukup nyaman berada disana. Dengan ukuran 4X8 m "kira-kira), kami harus rela berbagi meja dengan 12 guru (termasuk penjaga sekolah dan kepala sekolah) lainnya. Dengan fasilitas yang sangat sederhana tentunya. Tapi kami merasa senang, karena dengan tinggal di ruangan yang sempit kedekatan kami jadi terasa hangat, tidak hanya dekat badan tapi juga dekat hati. Komunikasi kami jadi lancar. Sehingga, meminimalkan kesalahpahaman yang kerap terjadi diantara banyak orang.
Tidak hanya kepada sesama guru, kedekatan kami juga terjalin baik dengan siswa-siswi disini. Saya bisa menganggap mereka sebagai anak saya, adik saya, sahabat saya, bahkan rekan belajar saya. Saya sangat menikmati ini, dan saya harap mereka juga bisa menikmati kesederhanaan ini.
Mereka lah yang mengajari saya untuk hidup dalam kesederhanaan dan senantiasa bersyukur atas apa yang telah Allah SWT. berikan kepada saya. Terimakasih my students lovely.... ^_^
Wassalamualaikum Wr.Wb,,,